ANAK KECIL PENJAJA KUE
Seorang pemuda yang sedang lapar pergi menuju restoran jalanan dan iapun menyantap makanan yang telah dipesan.
Saat pemuda itu makan datanglah seorang anak kecil laki-laki menjajakan kue kepada pemuda tersebut, "Pak, mau beli kue, Pak?"
Dengan ramah pemuda yang sedang makan menjawab "Tidak, saya sedang makan".
Anak kecil tersebut tidaklah berputus asa dengan tawaran pertama.
Ia tawarkan lagi kue setelah pemuda itu selesai makan, pemuda tersebut menjawab "Tidak 'dek saya sudah kenyang".
Setelah pemuda itu membayar kekasir dan beranjak pergi dari warung kaki lima, anak kecil penjaja kue tidak menyerah dengan usahanya yang sudah hampir seharian menjajakan kue buatan bunda.
Mungkin anak kecil ini berpikir "Saya coba lagi tawarkan kue ini kepada bapak itu, siapa tahu kue ini dijadikan oleh-oleh buat orang dirumah".
Ini adalah sebuah usaha yang gigih membantu ibunda untuk menyambung kehidupan yang serba pas-pasan ini.
Saat pemuda tadi beranjak pergi dari warung tersebut anak kecil penjaja kue menawarkan ketiga kali kue dagangan.
"Pak mau beli kue saya?", pemuda yang ditawarkan jadi risih juga untuk menolak yang ketiga kalinya,
Kemudian ia keluarkan uang Rp. 1.500,00 dari dompet dan ia berikan sebagai sedekah saja.
"Dik ini uang saya kasih, kuenya nggak usah saya ambil, anggap saja ini sedekahan dari saya buat adik".
Lalu uang yang diberikan pemuda itu ia ambil dan diberikan kepada pengemis yang sedang meminta-minta.
Pemuda tadi jadi bingung, lho ini anak dikasih uang kok malah dikasih kepada orang lain.
"Kenapa kamu berikan uang tersebut, kenapa tidak kamu ambil?"
Anak kecil penjaja kue tersenyum lugu menjawab, "Saya sudah berjanji sama ibu di rumah ingin menjualkan kue buatan ibu,
bukan jadi pengemis, dan saya akan bangga pulang ke rumah bertemu ibu kalau kue buatan ibu terjual habis.
Dan uang yang saya berikan kepada ibu hasil usaha kerja keras saya. Ibu saya tidak suka saya jadi pengemis".
Pemuda tadi jadi terkagum dengan kata-kata yang diucapkan anak kecil penjaja kue yang masih sangat kecil buat ukuran seorang anak yang sudah punya etos kerja bahwa "kerja itu adalah sebuah kehormatan", kalau dia tidak sukses bekerja menjajakan kue, ia berpikir kehormatan kerja di hadapan ibunya mempunyai nilai yang kurang. Dan suatu pantangan bagi ibunya, anaknya menjadi pengemis.
Ia ingin setiap ia pulang kerumah ibu tersenyum menyambut kedatangannya dan senyuman bunda yang tulus ia balas dengan kerja yang terbaik dan menghasilkan uang.
Kemudian pemuda tadi memborong semua kue yang dijajakan lelaki kecil, bukan karena ia kasihan, bukan karena ia lapar tapi karena prinsip yang dimiliki oleh anak kecil itu "kerja adalah sebuah kehormatan" ia akan ~ mendapatkan uang kalau ia sudah bekerja dengan baik. ~
Semoga cerita di atas bisa menyadarkan kita tentang arti pentingnya kerja.
Bukan sekadar untuk uang semata.
Jangan sampai mata kita menjadi "hijau" karena uang sampai akhirnya melupakan apa arti pentingnya kebanggaan profesi yang kita miliki.
Sekecil apapun profesi itu, kalo kita kerjakan dengan sungguh-sungguh, pastilah akan berarti besar.....
(SWT)
Total Pageviews
Wednesday, October 31, 2007
Friday, October 26, 2007
Bantuan Fasilitas Air Bersih di Desa Krajan
Bantuan Kacamata untuk siswa SLB
Saturday, October 13, 2007
Wednesday, October 10, 2007
Pasar Murah Ramadhan di Somagede
Sebagai bentuk kepedulian Rotary Purwokerto Satria terhadap kesulitan penduduk miskin menghadapi lebaran tahun 2007 ini, digelar kegiatan pasar murah di Somagede, Banyumas. Dalam pasar murah ini paket sembako seharga Rp. 20,000 didistribusikan ke warga miskin dengan harga Rp. 10,000. Dengan demikian, rotary Purwokerto Satria mensubsidi Rp. 10,000 untuk tiap-tiap paket. Jumlah pembeli dipasar murah ini dibatasi 500 orang, yang dipilih oleh aparat desa, dengan mengutamakan warga yang miskin untuk berhak membeli paket rotary ini. Partisipasi member dan spouse luar biasa, hampir 100% hadir kecuali yang pada hari tersebut ke luar kota, ada komitmen dengan kegiatan lain, atau sakit. Kegiatan ini berlangsung hari Minggu 7 Oktober 2007.
AP*
Tuesday, October 9, 2007
8 kebohongan seorang ibu
8 Kebohongan seorang ibu
Delapan Kebohongan Seorang Ibu Dalam Hidupnya..
Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita percaya bahwa kebohongan akan membuat manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisah ini justru sebaliknya. Dengan adanya kebohongan ini, makna sesungguhnya dari kebohongan ini justru dapat membuka mata kita dan terbebas dari penderitaan, ibarat sebuah energi yang mampu mendorong mekarnya sekuntum bunga yang paling indah di dunia.
Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata : "Makanlah nak, aku tidak lapar" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA
Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekiat rumah, ibu berharap dari ikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan bergizi untuk petumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk disamping gw dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan sumpitku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata : "Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA
Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abang dan kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kebutuhan hidup. Di kala musim dingin tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaanny menempel kotak korek api. Aku berkata :"Ibu, tidurlah, udah malam, besok pagi ibu masih harus kerja." Ibu tersenyum dan berkata :"Cepatlah tidur nak, aku tidak capek" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA
Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama beberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata :"Minumlah nak, aku tidak haus!" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT
Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang paman yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka, ibu berkata : "Saya tidak butuh cinta" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KELIMA
Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak mau, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku dan abangku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata : "Saya punya duit" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KEENAM
Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika berkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja di perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata kepadaku "Aku tidak terbiasa" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KETUJUH
Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker lambung, harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di seberang samudra atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani operasi. Ibu yang keliatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambil berlinang air mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : "Jangan menangis anakku,Aku tidak kesakitan" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN.
Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya.
Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : " Terima kasih ibu ! " Coba dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untuk berbincang dengan ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktivitas kita yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah. Jika dibandingkan dengan pacar kita, kita pasti lebih peduli dengan pacar kita. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar kita, cemas apakah dia sudah makan atau belum, cemas apakah dia bahagia bila di samping kita. Namun, apakah kita semua pernah mencemaskan kabar dari ortu kita? Cemas apakah ortu kita sudah makan atau belum? Cemas apakah ortu kita sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan kembali lagi.. Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi ortu kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata "MENYESAL" di kemudian hari.
(BY)
Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita percaya bahwa kebohongan akan membuat manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisah ini justru sebaliknya. Dengan adanya kebohongan ini, makna sesungguhnya dari kebohongan ini justru dapat membuka mata kita dan terbebas dari penderitaan, ibarat sebuah energi yang mampu mendorong mekarnya sekuntum bunga yang paling indah di dunia.
Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata : "Makanlah nak, aku tidak lapar" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA
Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekiat rumah, ibu berharap dari ikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan bergizi untuk petumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk disamping gw dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan sumpitku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata : "Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA
Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abang dan kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kebutuhan hidup. Di kala musim dingin tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaanny menempel kotak korek api. Aku berkata :"Ibu, tidurlah, udah malam, besok pagi ibu masih harus kerja." Ibu tersenyum dan berkata :"Cepatlah tidur nak, aku tidak capek" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA
Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama beberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata :"Minumlah nak, aku tidak haus!" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT
Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang paman yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka, ibu berkata : "Saya tidak butuh cinta" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KELIMA
Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak mau, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku dan abangku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata : "Saya punya duit" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KEENAM
Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika berkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja di perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata kepadaku "Aku tidak terbiasa" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KETUJUH
Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker lambung, harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di seberang samudra atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani operasi. Ibu yang keliatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambil berlinang air mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : "Jangan menangis anakku,Aku tidak kesakitan" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN.
Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya.
Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : " Terima kasih ibu ! " Coba dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untuk berbincang dengan ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktivitas kita yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah. Jika dibandingkan dengan pacar kita, kita pasti lebih peduli dengan pacar kita. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar kita, cemas apakah dia sudah makan atau belum, cemas apakah dia bahagia bila di samping kita. Namun, apakah kita semua pernah mencemaskan kabar dari ortu kita? Cemas apakah ortu kita sudah makan atau belum? Cemas apakah ortu kita sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan kembali lagi.. Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi ortu kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata "MENYESAL" di kemudian hari.
(BY)
Thursday, October 4, 2007
Gagal Pangkal Sukses.
Gagal Pangkal Sukses....(Benarkah...???)
"Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda". Begitu pepatah yang sering diucapkan seseorang kepada sahabatnya yang sedang mengalami kegagalan. Tujuan penyampaian pepatah itu tentu untuk menyuntikkan semangat bahwa kegagalan bukanlah kiamat atau akhir dari segalanya. Benarkah demikian? Kegagalan memang bisa bersifat positif apabila kita dapat menarik manfaat dari kegagalan itu. Sebaliknya, akan menjadi negatif apabila dianggap palang pintu yang tidak dapat ditembus lagi, lalu membuat orang menyerah pada nasib. Agar kegagalan tidak menjadi momok mengerikan, ada delapan hal yang bisa dilakukan:
1. Bersikap positif terhadap kegagalan
Sikap positif merupakan dasar utama untuk memahami bahwa kegagalan bukan sesuatu yang harus ditakuti. Tanpa adanya sikap positif, kita akan merasa seolah-olah hidup di alam mimpi, tidak ingin berbuat apa- apa lagi karena takut gagal. Bersikap positif artinya mampu memandang suatu kegagalan sebagai peristiwa hidup yang harus dialami. Kita siap untuk menerima kegagalan kapan saja dan dalam bentuk apa pun. Kegagalan bukanlah "virus" atau "monster" yang perlu ditakuti.
2. Mencari penyebab
Ada dua faktor utama penyebab kegagalan, yakni faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor penyebab yang berasal dari dalam diri kita sendiri. Mungkin karena kurang hati-hati dalam melakukan sesuatu atau karena menganggapnya remeh atau enteng, maka kita tidak melakukannya dengan sepenuh hati. Tidak perlu mencari kambing hitam, melainkan dengan kebesaran jiwa dan kebesaran hati kita harus mengakui, diri kita sendirilah penyebab kegagalan itu. Faktor eksternal adalah faktor penyebab di luar diri sendiri. Misalnya, persaingan dengan orang lain. Mungkin kemampuan orang itu sama atau melebihi kemampuan kita sehingga memperbesar peluang kegagalan kita.
3. Melakukan identifikasi
Kita perlu mencoba untuk mengidentifikasi apa saja faktor-faktor penyebab kegagalan, kemudian mencoba mengatasinya. Tentu saja tidak perlu sekaligus mengatasi semua penyebab kegagalan. Kalaupun dipaksakan untuk mengatasi sekaligus bersama-sama, hasilnya tidak akan maksimal. Usahakan memprioritaskan penyebab utama, baru penyebab-penyebab lainnya. Caranya, dengan mencatat hal-hal yang sering membuat kita gagal, apakah faktor internal atau eksternal. Mengatasi faktor internal tentu lebih sulit dibandingkan dengan faktor eksternal. Namun, tidak ada cara lain kecuali menentukan skala prioritas terhadap hal yang mesti diatasi.
4. Melakukan evaluasi diri
Pada umumnya apabila mengalami kegagalan, yang pertama kali kita salahkan adalah pihak lain. Jarang yang mau mengakui dirinya bersalah. Dengan mengevaluasi diri berarti kita berusaha mengakui kesalahan itu. Mau mengevaluasi diri juga berarti kita bersikap dewasa dan bijaksana, karena berani bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukan. Evaluasi diri sekaligus melatih untuk semakin mengerti tentang diri kita sendiri.
5. Menggali kekuatan diri
Kegagalan sebenarnya bukan merupakan tanda kita tidak mempunyai kekuatan dalam diri. Kita hanya belum mengenal atau mampu menggunakan kekuatan itu secara maksimal. Cobalah wujudkan kekuatan positif. Gali potensi-potensi yang sangat mungkin untuk dikembangkan. Kita akan berhasil menginventarisasi potensi-potensi apabila terus berusaha mengenali kekuatan kita.
6. Mengenali kelemahan diri
Tidak bisa dipungkiri, salah satu penyebab kegagalan adalah kelemahan dalam diri. Kelemahan itu dianggap wajar. Mungkin karena kurang menguasai atau kurang mampu mengerjakannya. Rata-rata orang memang tidak mempunyai keberanian untuk menggali kelemahan diri. Padahal, ketakutan merupakan cermin belum siapnya kita mengakui sisi kelemahan diri kita. Meneliti kelemahan sendiri sebenarnya merupakan kesempatan untuk melakukan koreksi diri. Sebaliknya, bila tidak mau mengakui kelemahan, seolah-olah kita hidup dalam dunia maya, karena tidak akan pernah melihat diri kita yang sebenarnya. Ingat, dengan mengenali kelemahan, kita akan dapat memperbaiki diri.
7. Melihat peluang
Hendaknya kita pandai-pandai melihat peluang. Kegagalan sebenarnya menyimpan berbagai kesempatan yang dapat diubah menjadi hal yang menguntungkan hidup kita. Namun, acap kali kita menganggap kegagalan mengandung makna negatif. Peluang dapat diperoleh apabila mau belajar dari kegagalan itu sendiri serta mampu menyiasati hal-hal yang membuat kita gagal. Perlu disadari, yang kita alami bukanlah suatu ancaman bagi kehidupan kita, melainkan kesempatan untuk mengubah hidup kita menjadi lebih efektif.
8.Trial and error
Trial and error merupakan salah satu tolok ukur atau alat ukur bahwa kita ingin mengubah kegagalan menjadi kesuksesan. Tinggal sejauh mana kita mau dan berani mencoba kembali kegagalan itu. Sebelum mencoba kembali, hendaknya dipikirkan masak-masak langkah yang akan ditempuh. Kalau pun terjadi kesalahan kembali, jangan segan-segan melakukan revisi dan mencoba kembali sampai akhirnya berhasil mengatasinya. Kunci utama trial and error adalah ketekunan dan sikap pantang menyerah dalam uji coba mengatasi kegagalan.
Sumber: Gagal Pangkal Sukses oleh E. Widijo Hari Murdoko, S.Psi., alumnus Fakultas Psikologi UGM
(BY)
1. Bersikap positif terhadap kegagalan
Sikap positif merupakan dasar utama untuk memahami bahwa kegagalan bukan sesuatu yang harus ditakuti. Tanpa adanya sikap positif, kita akan merasa seolah-olah hidup di alam mimpi, tidak ingin berbuat apa- apa lagi karena takut gagal. Bersikap positif artinya mampu memandang suatu kegagalan sebagai peristiwa hidup yang harus dialami. Kita siap untuk menerima kegagalan kapan saja dan dalam bentuk apa pun. Kegagalan bukanlah "virus" atau "monster" yang perlu ditakuti.
2. Mencari penyebab
Ada dua faktor utama penyebab kegagalan, yakni faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor penyebab yang berasal dari dalam diri kita sendiri. Mungkin karena kurang hati-hati dalam melakukan sesuatu atau karena menganggapnya remeh atau enteng, maka kita tidak melakukannya dengan sepenuh hati. Tidak perlu mencari kambing hitam, melainkan dengan kebesaran jiwa dan kebesaran hati kita harus mengakui, diri kita sendirilah penyebab kegagalan itu. Faktor eksternal adalah faktor penyebab di luar diri sendiri. Misalnya, persaingan dengan orang lain. Mungkin kemampuan orang itu sama atau melebihi kemampuan kita sehingga memperbesar peluang kegagalan kita.
3. Melakukan identifikasi
Kita perlu mencoba untuk mengidentifikasi apa saja faktor-faktor penyebab kegagalan, kemudian mencoba mengatasinya. Tentu saja tidak perlu sekaligus mengatasi semua penyebab kegagalan. Kalaupun dipaksakan untuk mengatasi sekaligus bersama-sama, hasilnya tidak akan maksimal. Usahakan memprioritaskan penyebab utama, baru penyebab-penyebab lainnya. Caranya, dengan mencatat hal-hal yang sering membuat kita gagal, apakah faktor internal atau eksternal. Mengatasi faktor internal tentu lebih sulit dibandingkan dengan faktor eksternal. Namun, tidak ada cara lain kecuali menentukan skala prioritas terhadap hal yang mesti diatasi.
4. Melakukan evaluasi diri
Pada umumnya apabila mengalami kegagalan, yang pertama kali kita salahkan adalah pihak lain. Jarang yang mau mengakui dirinya bersalah. Dengan mengevaluasi diri berarti kita berusaha mengakui kesalahan itu. Mau mengevaluasi diri juga berarti kita bersikap dewasa dan bijaksana, karena berani bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukan. Evaluasi diri sekaligus melatih untuk semakin mengerti tentang diri kita sendiri.
5. Menggali kekuatan diri
Kegagalan sebenarnya bukan merupakan tanda kita tidak mempunyai kekuatan dalam diri. Kita hanya belum mengenal atau mampu menggunakan kekuatan itu secara maksimal. Cobalah wujudkan kekuatan positif. Gali potensi-potensi yang sangat mungkin untuk dikembangkan. Kita akan berhasil menginventarisasi potensi-potensi apabila terus berusaha mengenali kekuatan kita.
6. Mengenali kelemahan diri
Tidak bisa dipungkiri, salah satu penyebab kegagalan adalah kelemahan dalam diri. Kelemahan itu dianggap wajar. Mungkin karena kurang menguasai atau kurang mampu mengerjakannya. Rata-rata orang memang tidak mempunyai keberanian untuk menggali kelemahan diri. Padahal, ketakutan merupakan cermin belum siapnya kita mengakui sisi kelemahan diri kita. Meneliti kelemahan sendiri sebenarnya merupakan kesempatan untuk melakukan koreksi diri. Sebaliknya, bila tidak mau mengakui kelemahan, seolah-olah kita hidup dalam dunia maya, karena tidak akan pernah melihat diri kita yang sebenarnya. Ingat, dengan mengenali kelemahan, kita akan dapat memperbaiki diri.
7. Melihat peluang
Hendaknya kita pandai-pandai melihat peluang. Kegagalan sebenarnya menyimpan berbagai kesempatan yang dapat diubah menjadi hal yang menguntungkan hidup kita. Namun, acap kali kita menganggap kegagalan mengandung makna negatif. Peluang dapat diperoleh apabila mau belajar dari kegagalan itu sendiri serta mampu menyiasati hal-hal yang membuat kita gagal. Perlu disadari, yang kita alami bukanlah suatu ancaman bagi kehidupan kita, melainkan kesempatan untuk mengubah hidup kita menjadi lebih efektif.
8.Trial and error
Trial and error merupakan salah satu tolok ukur atau alat ukur bahwa kita ingin mengubah kegagalan menjadi kesuksesan. Tinggal sejauh mana kita mau dan berani mencoba kembali kegagalan itu. Sebelum mencoba kembali, hendaknya dipikirkan masak-masak langkah yang akan ditempuh. Kalau pun terjadi kesalahan kembali, jangan segan-segan melakukan revisi dan mencoba kembali sampai akhirnya berhasil mengatasinya. Kunci utama trial and error adalah ketekunan dan sikap pantang menyerah dalam uji coba mengatasi kegagalan.
Sumber: Gagal Pangkal Sukses oleh E. Widijo Hari Murdoko, S.Psi., alumnus Fakultas Psikologi UGM
(BY)
Wednesday, October 3, 2007
Bos Bodoh
Ada 2 orang bos bertemu pada sebuah bar. Saat itu mereka lagi
mempergunjingkan sopirnya masing-masing.
Bos 1: "Hei, kau tahu tidak, sopirku itu buoodohnya nggak ketulungan! Mau
kubuktikan?
Lalu Bos 1 memanggil Ahmad, sopirnya, ke dalam bar.
Bos 1: "Ahmad! Nih uang 10 US$, belikan aku sebuah mobil sedan Mercedes"
Ahmad: "Siap bos!"
Lalu Ahmad pergi dengan membawa US$ 10 keluar dari bar tersebut.
Lalu Bos 1 berkata pada Bos 2.
Bos 1: "Nah, apa kubilang ? Benar-benar bodoh kan?"
Bos 2: "Kalau itu sih, masih belum seberapa, coba lihat sopirku ini... "
Gantian Bos 2 memanggil sopirnya, Beni, untuk menemuinya di dalam bar.
Bos 2: "Beni, coba kamu pulang ke rumah untuk cek apakah aku ada di rumah?"
Beni: "OK Bos !"
Lalu Beni pergi meninggalkan bar tersebut.
Lalu Bos 2 berkata pada Bos 1,
Bos 2: "Bagaimana?, khan idiot sekali sopirku itu?"
Di luar bar, tanpa sengaja Ahmad dan Beni bertemu, masing-masing
membicarakan mengenai kebodohan bosnya masing-masing,
Ahmad: "Kau tahu betapa bodohnya bosku, dia memberiku US$ 10 untuk membeli
sebuah sedan Mercedes padahal kau khan tahu kalau sekarang hari Minggu, mana
ada showroom mobil yang buka??"
Beni: "Ah itu sih masih belum seberapa ..., kau tahu bosku di bar
barusan menyuruh aku pulang ke rumah untuk mengecek apakah dia ada di rumah
atau tidak, kok dia demikian bodohnya, masa dia nggak bisa cek sendiri pakai
HP-nya?"
ARS
mempergunjingkan sopirnya masing-masing.
Bos 1: "Hei, kau tahu tidak, sopirku itu buoodohnya nggak ketulungan! Mau
kubuktikan?
Lalu Bos 1 memanggil Ahmad, sopirnya, ke dalam bar.
Bos 1: "Ahmad! Nih uang 10 US$, belikan aku sebuah mobil sedan Mercedes"
Ahmad: "Siap bos!"
Lalu Ahmad pergi dengan membawa US$ 10 keluar dari bar tersebut.
Lalu Bos 1 berkata pada Bos 2.
Bos 1: "Nah, apa kubilang ? Benar-benar bodoh kan?"
Bos 2: "Kalau itu sih, masih belum seberapa, coba lihat sopirku ini... "
Gantian Bos 2 memanggil sopirnya, Beni, untuk menemuinya di dalam bar.
Bos 2: "Beni, coba kamu pulang ke rumah untuk cek apakah aku ada di rumah?"
Beni: "OK Bos !"
Lalu Beni pergi meninggalkan bar tersebut.
Lalu Bos 2 berkata pada Bos 1,
Bos 2: "Bagaimana?, khan idiot sekali sopirku itu?"
Di luar bar, tanpa sengaja Ahmad dan Beni bertemu, masing-masing
membicarakan mengenai kebodohan bosnya masing-masing,
Ahmad: "Kau tahu betapa bodohnya bosku, dia memberiku US$ 10 untuk membeli
sebuah sedan Mercedes padahal kau khan tahu kalau sekarang hari Minggu, mana
ada showroom mobil yang buka??"
Beni: "Ah itu sih masih belum seberapa ..., kau tahu bosku di bar
barusan menyuruh aku pulang ke rumah untuk mengecek apakah dia ada di rumah
atau tidak, kok dia demikian bodohnya, masa dia nggak bisa cek sendiri pakai
HP-nya?"
ARS
Tikus & Tukang Sihir
Tikus & Tukang Sihir
Seekor Tikus yang hidup di sebuah hutan belantara merasa hidupnya sangat tertekan karena takut pada Kucing. Ia lalu menemui seorang Penyihir sakti untuk meminta tolong.
Penyihir memenuhi keinginannya dan mengubah si Tikus menjadi seekor Kucing.
Namun setelah menjadi Kucing, kini ia begitu ketakutan pada Anjing. Kembali ia menemui Penyihir sakti yang kemudian mengubahnya menjadi seekor Anjing.
Tak lama setelah menjadi Anjing, sekarang ia merasa ketakutan pada Singa.
Sekali lagi si Penyihir sakti memenuhi keinginannya dan mengubahnya menjadi seekor Singa.
Apa yang terjadi? Kini ia sangat ketakutan pada Pemburu. Ia mendatangi lagi si Penyihir sakti meminta agar diubah menjadi Pemburu.
Kali ini si Penyihir sakti menolak keinginan itu dan berkata, "Selama kau masih berhati Tikus, tak peduli seperti apapun bentukmu, kamu tetaplah seekor Tikus yang pengecut"
Ya..! Kita adalah apa yang ada di dalam Pikiran, Hati & Jiwa kita.
Bentuk luar, tingkah laku dan lain-lain hanyalah kemasan yang menyembunyikan 'jati-diri' seseorang yang sesungguhnya.
ARS
Seekor Tikus yang hidup di sebuah hutan belantara merasa hidupnya sangat tertekan karena takut pada Kucing. Ia lalu menemui seorang Penyihir sakti untuk meminta tolong.
Penyihir memenuhi keinginannya dan mengubah si Tikus menjadi seekor Kucing.
Namun setelah menjadi Kucing, kini ia begitu ketakutan pada Anjing. Kembali ia menemui Penyihir sakti yang kemudian mengubahnya menjadi seekor Anjing.
Tak lama setelah menjadi Anjing, sekarang ia merasa ketakutan pada Singa.
Sekali lagi si Penyihir sakti memenuhi keinginannya dan mengubahnya menjadi seekor Singa.
Apa yang terjadi? Kini ia sangat ketakutan pada Pemburu. Ia mendatangi lagi si Penyihir sakti meminta agar diubah menjadi Pemburu.
Kali ini si Penyihir sakti menolak keinginan itu dan berkata, "Selama kau masih berhati Tikus, tak peduli seperti apapun bentukmu, kamu tetaplah seekor Tikus yang pengecut"
Ya..! Kita adalah apa yang ada di dalam Pikiran, Hati & Jiwa kita.
Bentuk luar, tingkah laku dan lain-lain hanyalah kemasan yang menyembunyikan 'jati-diri' seseorang yang sesungguhnya.
ARS
Monday, October 1, 2007
KENDALIKAN STRESS ANDA
Tidak peduli seberapa tenang & santainya anda, bila stress sudah menyerang dalam kegiatan harian, maka siapapun dapat menjadi kalut.
Seperti saat anda terjebak dalam kemacetan lalu lintas saat berangkat ke kantor, atau mendapati mesin pembuat kopi yg rusak, bisa menimbulkan stress.
Bahkan saat anda mendapatkan tumpukan tugas kantor yg harus diselesaikan dalam waktu singkat, serta disaat anda tidak dapat memenuhi tenggat waktu juga dapat membuat anda tertekan dalam stress.
Karena pada dasarnya, stress kerap menjadi masalah. Sebab stress muncul bukan sebagai sesuatu yg dapat menolong anda melepaskan diri dari sebuah persoalan.
Tetapi sebenarnya malah akan mengurangi produktifitas serta membuat anda kehilangan moment dalam sebuah kesuksesan.
Walau ada beberapa cara utk membuat anda menjadi seorang pribadi yg tenang, tetap saja anda pasti dengan mudah akan termakan perangkap stress.
Berikut 5 cara mudah utk mengurangi stress menimpa anda saat bekerja.
1. Hitung sampai 10
Salah satu cara yg efektif utk menghadapi sebuah situasi yg penuh dengan tingkat stress adalah dgn menghitung dari 1 hingga 10.
Dengan cara ini, biasanya anda akan menjadi lebih siap secara mental, dalam menghadapi masalah tersebut.
Atau anggaplah diri anda sebuah remote control. Bila anda menekan 'pause', dan saat anda selesai menghitung hingga 10, tekan 'start' lagi.
Maka kondisi anda akan lebih siap & terfokus dalam menghadapi pekerjaan tersebut.
2. Berjalan
Bila anda merasa situasi yg penuh tekanan stress akan mengurangi pola berpikir anda, maka sebaiknya anda segera tinggalkan tempat tersebut utk berjalan mencari udara segar.
Gunakan waktu beberapa menit utk menenangkan diri, saat segala sesuatunya menjadi berantakan & menimbulkan tekanan.
Hal itu bukan berarti anda melarikan diri dari masalah, tetapi hanya utk mendapatkan penyegaran & menghilangkan semua tekanan, saat anda kembali lagi.
Karena bila anda tidak melakukan hal tersebut, yg ada Anda malah akan semakin tertekan sehingga tidak dapat berpikir secara jernih.
Dan biasanya, hal seperti itu akan membuat anda semakin stress & tekanan darah anda akan meningkat tanpa control.
Sedangkan bila masalahnya adalah karena kemacetan lalu lintas, maka cobalah utk memikirkan sesuatu yg menyenangkan beberapa saat.
Tutuplah semua jendela kendaraan anda rapat2, sehinga anda tidak dpt mendengar lagi suara2 yg mengganggu.
Atau bisa jg diatasi dengan menyetel musik kesukaan anda sekeras mungkin.
Intinya, lakukan hal2 yg dapat menyegarkan pikiran anda.
Karena sekali anda telah santai kembali, maka anda akan dapat berpikir dengan jernih utk mencari jalur alternative tercepat.
3. Alat Penghilang Stress
Salah 1 cara jitu yg banyak dilakukan orang utk menekan tingkat stress, adalah dgn menggunakan alat terapi penghilang stress, yg berbentuk bola karet atau lainnya.
Fungsi alat itu sendiri, merupakan media bagi org2 yg kerap lepas kontrol.
Sehingga saat tingkat stress anda sedang memuncak, tumpahkan semuanya dgn meremas alat tersebut sekuat mungkin, hingga anda tenang kembali.
4. Perspektif
Selain menggunakan alat bantu, anda juga dapat mengurangi tekanan stress, dgn membiasakan diri anda utk merekam atau mengenang segala hal dlm sebuah perspektif.
Ibaratkan diri anda seorang seniman atau pelukis yg ingin menuangkan idenya keatas lembaran kanvas.
Jadi bila suatu saat anda menemukan situasi, dimana anda merasa pertemuan yg anda lakukan, ternyata tak berjalan sesuai dgn harapan anda, sebaiknya jgn langsung panik.
Cobalah utk mencerna kembali datangnya masalah tersebut, spt anda menatap keindahan yg terpancar dari sebuah lukisan. Setelah itu, hadapilah semudah masalah itu muncul.
Hadapi saja masalah tersebut dgn santai, tanpa harus menjadikannya sebagai beban tambahan anda.
karena semua keputusan akhir yg anda ambil, akan menjadi penentu perjalanan karir anda.
5. Atur Nafas
Selain berfungsi utk menjaga anda tetap hidup, mengatur nafas juga dianjurkan utk melepaskan semua beban atau rasa sakit pada setiap org, sehingga anda dpt sedikit tenang.
Jadi bila sesuatu saat anda sedang dalam tekanan, sehingga detak jantung anda berdentum keras.
Cobalah menarik nafas dalam2 secara teratur beberapa kali, utk mengembalikan ketenganan anda.
No Stress, Free Your Life...
Walau hal2 diatas hanya merupakan cara dasar utk menghadapi situasi yg dapat meningkatkan tingkat stress anda dalam kegiatan sehari-hari.
Tetapi bila anda mempraktekannya dgn tepat, maka bukan anda saja yg merasa terlepas dari stress, tapi org disekitar anda juga akan merasa lebih tenang menghadapi anda.
(by)
Seperti saat anda terjebak dalam kemacetan lalu lintas saat berangkat ke kantor, atau mendapati mesin pembuat kopi yg rusak, bisa menimbulkan stress.
Bahkan saat anda mendapatkan tumpukan tugas kantor yg harus diselesaikan dalam waktu singkat, serta disaat anda tidak dapat memenuhi tenggat waktu juga dapat membuat anda tertekan dalam stress.
Karena pada dasarnya, stress kerap menjadi masalah. Sebab stress muncul bukan sebagai sesuatu yg dapat menolong anda melepaskan diri dari sebuah persoalan.
Tetapi sebenarnya malah akan mengurangi produktifitas serta membuat anda kehilangan moment dalam sebuah kesuksesan.
Walau ada beberapa cara utk membuat anda menjadi seorang pribadi yg tenang, tetap saja anda pasti dengan mudah akan termakan perangkap stress.
Berikut 5 cara mudah utk mengurangi stress menimpa anda saat bekerja.
1. Hitung sampai 10
Salah satu cara yg efektif utk menghadapi sebuah situasi yg penuh dengan tingkat stress adalah dgn menghitung dari 1 hingga 10.
Dengan cara ini, biasanya anda akan menjadi lebih siap secara mental, dalam menghadapi masalah tersebut.
Atau anggaplah diri anda sebuah remote control. Bila anda menekan 'pause', dan saat anda selesai menghitung hingga 10, tekan 'start' lagi.
Maka kondisi anda akan lebih siap & terfokus dalam menghadapi pekerjaan tersebut.
2. Berjalan
Bila anda merasa situasi yg penuh tekanan stress akan mengurangi pola berpikir anda, maka sebaiknya anda segera tinggalkan tempat tersebut utk berjalan mencari udara segar.
Gunakan waktu beberapa menit utk menenangkan diri, saat segala sesuatunya menjadi berantakan & menimbulkan tekanan.
Hal itu bukan berarti anda melarikan diri dari masalah, tetapi hanya utk mendapatkan penyegaran & menghilangkan semua tekanan, saat anda kembali lagi.
Karena bila anda tidak melakukan hal tersebut, yg ada Anda malah akan semakin tertekan sehingga tidak dapat berpikir secara jernih.
Dan biasanya, hal seperti itu akan membuat anda semakin stress & tekanan darah anda akan meningkat tanpa control.
Sedangkan bila masalahnya adalah karena kemacetan lalu lintas, maka cobalah utk memikirkan sesuatu yg menyenangkan beberapa saat.
Tutuplah semua jendela kendaraan anda rapat2, sehinga anda tidak dpt mendengar lagi suara2 yg mengganggu.
Atau bisa jg diatasi dengan menyetel musik kesukaan anda sekeras mungkin.
Intinya, lakukan hal2 yg dapat menyegarkan pikiran anda.
Karena sekali anda telah santai kembali, maka anda akan dapat berpikir dengan jernih utk mencari jalur alternative tercepat.
3. Alat Penghilang Stress
Salah 1 cara jitu yg banyak dilakukan orang utk menekan tingkat stress, adalah dgn menggunakan alat terapi penghilang stress, yg berbentuk bola karet atau lainnya.
Fungsi alat itu sendiri, merupakan media bagi org2 yg kerap lepas kontrol.
Sehingga saat tingkat stress anda sedang memuncak, tumpahkan semuanya dgn meremas alat tersebut sekuat mungkin, hingga anda tenang kembali.
4. Perspektif
Selain menggunakan alat bantu, anda juga dapat mengurangi tekanan stress, dgn membiasakan diri anda utk merekam atau mengenang segala hal dlm sebuah perspektif.
Ibaratkan diri anda seorang seniman atau pelukis yg ingin menuangkan idenya keatas lembaran kanvas.
Jadi bila suatu saat anda menemukan situasi, dimana anda merasa pertemuan yg anda lakukan, ternyata tak berjalan sesuai dgn harapan anda, sebaiknya jgn langsung panik.
Cobalah utk mencerna kembali datangnya masalah tersebut, spt anda menatap keindahan yg terpancar dari sebuah lukisan. Setelah itu, hadapilah semudah masalah itu muncul.
Hadapi saja masalah tersebut dgn santai, tanpa harus menjadikannya sebagai beban tambahan anda.
karena semua keputusan akhir yg anda ambil, akan menjadi penentu perjalanan karir anda.
5. Atur Nafas
Selain berfungsi utk menjaga anda tetap hidup, mengatur nafas juga dianjurkan utk melepaskan semua beban atau rasa sakit pada setiap org, sehingga anda dpt sedikit tenang.
Jadi bila sesuatu saat anda sedang dalam tekanan, sehingga detak jantung anda berdentum keras.
Cobalah menarik nafas dalam2 secara teratur beberapa kali, utk mengembalikan ketenganan anda.
No Stress, Free Your Life...
Walau hal2 diatas hanya merupakan cara dasar utk menghadapi situasi yg dapat meningkatkan tingkat stress anda dalam kegiatan sehari-hari.
Tetapi bila anda mempraktekannya dgn tepat, maka bukan anda saja yg merasa terlepas dari stress, tapi org disekitar anda juga akan merasa lebih tenang menghadapi anda.
(by)
Subscribe to:
Posts (Atom)