Tanpa harus memaksa, orang lain mau memenuhi keinginan kita. Betapa menyenangkannya! Dale Carnegie, pakar SDM dan penulis HOW TO WIN FRIENDS AND INFLUENCE PEOPLE, membocorkan rahasianya.
Pintar Memuji
Sebelum bisa mempengaruhi lawan bicara, Anda harus mendapatkan simpati dan memenangkan hatinya. Salah satu caranya adalah dengan melontarkan pujian. Meski mudah, Anda perlu menguasai teknik memuji agar tidak terkesan sebagai pemanis bibir saja. Berikan pujian dengan tulus. Bila pujian palsu yang ditangkap oleh telinga lawan bicara, maka bukannya simpati, melainkan sikap antipati yang akan Anda terima.
Mau Mendengarkan
Selalu awali percakapan dengan tutur kata ramah dan sikap bersahabat. Ajukan pertanyaan untuk memancing lawan bicara menceritakan kabar baik mengenai dirinya. Setiap orang akan senang diberi kesempatan bercerita tentang dirinya sendiri. Dengan menjadi pendengar yang baik, Anda juga bisa menarik banyak info yang berguna.
Ketertarikan yang Tulus
Cobalah menggali kualitas positif yang dimiliki orang di depan Anda, dan bangunlah ketertarikan yang tulus akan dirinya. Sikap tertarik yang Anda tunjukkan akan menghindarkan kesan bahwa Anda sedang 'menginterogasi' dirinya dan berusaha mengambil keuntungan dari pembicaraan tersebut.
Wajah Ramah
Tutur kata manis tanpa raut wajah yang mendukung sama saja seperti sayur tanpa garam. Hambar dan tidak menyenangkan. Jangan lupa tersenyum dengan bibir dan mata ketika berbicara dengan orang lain. Senyum adalah bahasa universal yang dimengerti oleh semua orang di dunia.
Personalisasi
Musik terindah di telinga seseorang adalah namanya sendiri. Berulang kali menyebut nama lawan bicara ketika sedang berbicara dengannya menunjukkan Anda memperhatikan dirinya. Akan lebih baik jika Anda mampu mengingat nama orang terdekatnya, seperti nama pasangan atau nama anggota keluarganya yang lain.
Berada di Posisinya
Akan lebih mudah memenangkan atensi dan simpati dari orang lain bila Anda mampu menempatkan diri pada posisi mereka. Sebaliknya, sulit sekali menanamkan pengaruh pada diri siapapun apabila Anda berbicara atas nama kepentingan pribadi. Makanya sebelum membujuk lawan bicara melakukan sesuatu, pikirkan dulu keuntungan yang akan mereka peroleh dengan mengikuti saran Anda.
Pantang Mengritik
Tidak ada orang yang senang dipersalahkan atas ucapan dan tindakannya. Terlebih, ketika Anda sedang berusaha mempengaruhi dirinya untuk melakukan sesuatu. Ketika merasa 'diserang,' biasanya seseorang akan bersikap defensif dan menutup diri. Dalam kondisi demikian, mustahil untuk menanamkan ide apapun dalam benaknya. Jadi, hargailah opini lawan bicara dan simpan dulu kritik Anda untuk disampaikan pada saat lain yang lebih tepat.
Hindari Argumentasi
Jangan berkecil hati bila ide yang Anda ditolak lawan bicara. Di lain sisi, hindari argumentasi, apalagi yang menjurus pada debat kusir, karena hal itu bisa mendorong pihak lain untuk melangkah mundur. Mintalah ia untuk menjelaskan dari sudut pandangnya. Hormati pendapat lawan bicara dan biarkan ia 'menyelamatkan muka' apabila ternyata memang opininya yang keliru.
Mengakui Kesalahan
Cara terbaik untuk mengungkit kealpaan yang dilakukan orang lain adalah dengan menunjukkannya secara tidak langsung. Bicarakan dulu kesalahan yang pernah Anda alami untuk mendatangkan kesalahan yang pernah Anda alami untuk mendatangkan perasaan 'senasib' dan memancing lawan bicara melakukan hal serupa. Tak perlu cemas sikap ini bakal menjatuhkan diri Anda di mata anak buah Anda. Besar kemungkinan mereka malah mempertebal respek terhadap diri Anda.
Arahan Tersembunyi
Setelah lawan bicara menyadari sendiri kekeliruannya, mulailah sedikit demi sedikit melontarkan ide tentang alternatif solusi yang Anda miliki. Akan lebih baik bila Anda berhasil memancing lawan bicara untuk menemukan dan mengucapkan sendiri solusi yang dimaksud. Dengan begitu Anda bisa mempertipis kesan yang muncul bahwa Anda sedang menyuruhnya melakukan sesuatu.
Suntikan Semangat
Semangat adalah dorongan mental yang mampu mengarahkan seseorang melakukan tindakan apapun. Bila lawan bicara telah menunjukkan respon positif, maka berikutnya adalah memberi suntikan semangat.
smrmsm
__________________
Pintar Memuji
Sebelum bisa mempengaruhi lawan bicara, Anda harus mendapatkan simpati dan memenangkan hatinya. Salah satu caranya adalah dengan melontarkan pujian. Meski mudah, Anda perlu menguasai teknik memuji agar tidak terkesan sebagai pemanis bibir saja. Berikan pujian dengan tulus. Bila pujian palsu yang ditangkap oleh telinga lawan bicara, maka bukannya simpati, melainkan sikap antipati yang akan Anda terima.
Mau Mendengarkan
Selalu awali percakapan dengan tutur kata ramah dan sikap bersahabat. Ajukan pertanyaan untuk memancing lawan bicara menceritakan kabar baik mengenai dirinya. Setiap orang akan senang diberi kesempatan bercerita tentang dirinya sendiri. Dengan menjadi pendengar yang baik, Anda juga bisa menarik banyak info yang berguna.
Ketertarikan yang Tulus
Cobalah menggali kualitas positif yang dimiliki orang di depan Anda, dan bangunlah ketertarikan yang tulus akan dirinya. Sikap tertarik yang Anda tunjukkan akan menghindarkan kesan bahwa Anda sedang 'menginterogasi' dirinya dan berusaha mengambil keuntungan dari pembicaraan tersebut.
Wajah Ramah
Tutur kata manis tanpa raut wajah yang mendukung sama saja seperti sayur tanpa garam. Hambar dan tidak menyenangkan. Jangan lupa tersenyum dengan bibir dan mata ketika berbicara dengan orang lain. Senyum adalah bahasa universal yang dimengerti oleh semua orang di dunia.
Personalisasi
Musik terindah di telinga seseorang adalah namanya sendiri. Berulang kali menyebut nama lawan bicara ketika sedang berbicara dengannya menunjukkan Anda memperhatikan dirinya. Akan lebih baik jika Anda mampu mengingat nama orang terdekatnya, seperti nama pasangan atau nama anggota keluarganya yang lain.
Berada di Posisinya
Akan lebih mudah memenangkan atensi dan simpati dari orang lain bila Anda mampu menempatkan diri pada posisi mereka. Sebaliknya, sulit sekali menanamkan pengaruh pada diri siapapun apabila Anda berbicara atas nama kepentingan pribadi. Makanya sebelum membujuk lawan bicara melakukan sesuatu, pikirkan dulu keuntungan yang akan mereka peroleh dengan mengikuti saran Anda.
Pantang Mengritik
Tidak ada orang yang senang dipersalahkan atas ucapan dan tindakannya. Terlebih, ketika Anda sedang berusaha mempengaruhi dirinya untuk melakukan sesuatu. Ketika merasa 'diserang,' biasanya seseorang akan bersikap defensif dan menutup diri. Dalam kondisi demikian, mustahil untuk menanamkan ide apapun dalam benaknya. Jadi, hargailah opini lawan bicara dan simpan dulu kritik Anda untuk disampaikan pada saat lain yang lebih tepat.
Hindari Argumentasi
Jangan berkecil hati bila ide yang Anda ditolak lawan bicara. Di lain sisi, hindari argumentasi, apalagi yang menjurus pada debat kusir, karena hal itu bisa mendorong pihak lain untuk melangkah mundur. Mintalah ia untuk menjelaskan dari sudut pandangnya. Hormati pendapat lawan bicara dan biarkan ia 'menyelamatkan muka' apabila ternyata memang opininya yang keliru.
Mengakui Kesalahan
Cara terbaik untuk mengungkit kealpaan yang dilakukan orang lain adalah dengan menunjukkannya secara tidak langsung. Bicarakan dulu kesalahan yang pernah Anda alami untuk mendatangkan kesalahan yang pernah Anda alami untuk mendatangkan perasaan 'senasib' dan memancing lawan bicara melakukan hal serupa. Tak perlu cemas sikap ini bakal menjatuhkan diri Anda di mata anak buah Anda. Besar kemungkinan mereka malah mempertebal respek terhadap diri Anda.
Arahan Tersembunyi
Setelah lawan bicara menyadari sendiri kekeliruannya, mulailah sedikit demi sedikit melontarkan ide tentang alternatif solusi yang Anda miliki. Akan lebih baik bila Anda berhasil memancing lawan bicara untuk menemukan dan mengucapkan sendiri solusi yang dimaksud. Dengan begitu Anda bisa mempertipis kesan yang muncul bahwa Anda sedang menyuruhnya melakukan sesuatu.
Suntikan Semangat
Semangat adalah dorongan mental yang mampu mengarahkan seseorang melakukan tindakan apapun. Bila lawan bicara telah menunjukkan respon positif, maka berikutnya adalah memberi suntikan semangat.
smrmsm
No comments:
Post a Comment